Liverpool – Performa Mohamed Salah kembali menjadi bahan pembicaraan setelah Liverpool menunjukkan kelemahan di sisi kanan pertahanan mereka. Meski masih menjadi tumpuan serangan utama, kurangnya kontribusi defensif Salah disebut mulai menimbulkan masalah bagi tim asuhan Arne Slot, terutama ketika menghadapi tim-tim besar seperti Chelsea.
Salah Tidak Diperintahkan Bertahan
Beberapa analis menilai, masalah ini bukan karena kesalahan individu Salah, melainkan hasil keputusan taktis dari pelatih Arne Slot. Ada kemungkinan Slot memang memberi kebebasan bagi Salah untuk tidak turun membantu pertahanan agar ia bisa fokus pada serangan balik cepat.
Kebijakan ini masuk akal, sebab Salah dikenal sebagai salah satu penyerang paling berbahaya di dunia ketika mendapat ruang di depan. Namun, keputusan tersebut ternyata menimbulkan efek domino.
Ketika Salah tetap berada di depan, pemain belakang di sisi kanan seperti Jeremie Frimpong, Conor Bradley, atau Dominik Szoboszlai sering menghadapi situasi dua lawan satu. Akibatnya, lawan dengan mudah mengeksploitasi area itu untuk menciptakan peluang.
Kelemahan ini terlihat jelas dalam laga melawan Chelsea, di mana serangan dari sisi kiri lawan berujung pada gol penentu kemenangan. Kondisi itu menimbulkan kekhawatiran bahwa tim lain bisa meniru pola serangan serupa.
Bukan Salah Sepenuhnya
Menurut pengamatan, Arne Slot tampaknya tidak menuntut Salah untuk ikut bertahan. Ia diberi kebebasan tetap berada di depan, dan hal ini lazim dilakukan oleh banyak tim besar dengan pemain yang memiliki kemampuan menyerang tinggi.
Namun, Slot tetap harus memastikan ada keseimbangan di belakangnya. Saat pemain tengah seperti Ryan Gravenberch atau Alexis Mac Allister terlambat turun membantu sisi kanan, ruang kosong di lini tengah menjadi terlalu besar.
Akibatnya, pertahanan Liverpool sering kehilangan bentuk dan sulit mengontrol permainan.
Ketika Salah Melakukan Tugas Bertahan
Menariknya, Salah sebenarnya pernah menunjukkan kemampuan bertahan yang baik. Saat Liverpool mengalahkan Manchester City musim lalu, Salah tampil disiplin dan aktif membantu pertahanan. Artinya, jika diminta, ia bisa melakukan peran itu. Namun, kali ini tampaknya ia memang diminta tetap berada di depan demi efektivitas serangan balik cepat Liverpool.
Masalahnya bukan di Salah, tetapi bagaimana sistem Slot menyeimbangkan area yang ditinggalkan. Ketika melawan tim lemah, strategi ini tidak terlalu berisiko. Namun, melawan tim kuat seperti Chelsea atau Arsenal, ruang kosong di belakang menjadi titik lemah yang mudah diserang.
Liverpool Kehilangan Kontrol Permainan
Selain masalah di sisi kanan, banyak pengamat menilai Liverpool kini terlihat kehilangan kendali atas jalannya pertandingan. Dibanding musim sebelumnya, permainan mereka di bawah Slot terkesan kurang rapi dan terlalu cepat berubah arah.
Dalam tiga pertandingan terakhir, termasuk kekalahan di Premier League dan Liga Champions, performa Liverpool turun drastis.
Padahal, musim lalu di bawah Slot mereka dikenal solid secara pertahanan dan unggul dalam penguasaan bola — salah satu ciri khas permainan Slot yang mengandalkan kontrol tempo dan transisi cepat.
Kini, permainan mereka justru terlihat chaotic atau tidak teratur. Dalam laga melawan Chelsea, misalnya, 30 menit terakhir terasa seperti laga piala dengan tempo liar dan banyak peluang saling tercipta. Akibatnya, Liverpool kehilangan keseimbangan antara menyerang dan bertahan.
Adaptasi Pemain Baru
Kondisi ini juga dipengaruhi oleh banyaknya perubahan pemain di musim panas. Beberapa pemain baru belum sepenuhnya nyatu dengan sistem Slot. Selain itu, sejumlah pemain seperti Conor Bradley, Mac Allister, Hugo Ekitike, dan Alexander Isak belum mencapai kebugaran penuh karena terlambat mengikuti pramusim.
Slot menegaskan, proses membangun hubungan antar pemain — seperti koordinasi antara Salah dan Frimpong di sisi kanan — membutuhkan waktu. Dengan padatnya jadwal, proses adaptasi itu berjalan lebih lambat dari yang diharapkan.
Posisi Liverpool Masih Aman
Meski performa mereka menurun, posisi Liverpool di klasemen sementara Premier League masih cukup baik. Mereka hanya tertinggal satu poin dari Arsenal yang memimpin klasemen. Artinya, masih banyak waktu untuk memperbaiki kelemahan sistem permainan mereka.
Secara fisik, tim juga diperkirakan akan tampil lebih stabil seiring meningkatnya kebugaran para pemain. Slot sendiri dikenal sebagai pelatih yang sabar dan fokus pada pembangunan jangka panjang. Ia yakin bahwa keseimbangan tim akan segera ditemukan kembali.
Tidak Perlu Panik
Perjalanan Liverpool saat ini bisa disebut sebagai masa rebuild atau pembenahan sistem. Situasi seperti ini bukan hal luar biasa dalam dunia sepak bola. Bahkan tim-tim besar seperti Arsenal dan Manchester City pun pernah melalui masa serupa.
Satu hal yang pasti, Mohamed Salah tetap menjadi bagian penting dari rencana besar Slot. Dengan sedikit penyesuaian di lini tengah dan pertahanan, masalah di sisi kanan bisa diatasi tanpa mengorbankan daya serang yang menjadi kekuatan utama Liverpool.
Belum ada komentar