Pertandingan Arsenal vs Manchester City di Emirates Stadium menjadi salah satu laga paling ditunggu di awal musim Liga Inggris 2024/25. Kedua tim sama-sama punya ambisi besar untuk merebut gelar juara, namun hasil akhir menunjukkan kenyataan pahit: imbang 1-1.
Gol dramatis Gabriel Martinelli di masa injury time membuat The Gunners terhindar dari kekalahan. Sementara itu, keputusan Pep Guardiola memainkan strategi bertahan mengejutkan banyak pihak dan mengubah dinamika permainan.
Gol Penentu Martinelli di Injury Time
Pertandingan berlangsung ketat sejak menit awal. Arsenal menguasai jalannya laga dengan dominasi penguasaan bola, tetapi kesulitan menembus pertahanan rapat City.
- Manchester City unggul lebih dulu melalui serangan balik cepat.
- Arsenal kemudian terus menekan hingga akhirnya Gabriel Martinelli mencetak gol penyeimbang di menit akhir.
Gol tersebut terasa seperti kemenangan bagi Arsenal, mengingat mereka hampir saja kehilangan poin penuh di kandang sendiri. Para pendukung pun menyambut gol ini dengan euforia luar biasa.
Start Berat Bagi Dua Raksasa Premier League
Musim baru ternyata tidak berjalan mulus baik untuk Arsenal maupun Manchester City.
- Arsenal baru mengumpulkan satu poin dari dua laga melawan rival utama (Liverpool dan City).
- Manchester City hanya mengemas dua kemenangan dari lima pertandingan, catatan terburuk sejak musim 2006/07.
Kondisi ini jelas menguntungkan Liverpool, yang sudah memimpin klasemen dengan rekor sempurna. Arsenal dan City kini harus berjuang lebih keras agar tidak semakin tertinggal.
Guardiola Tiru Mourinho: City Bermain Ultra Defensif
Hal paling mengejutkan dari laga ini adalah gaya bermain Manchester City. Guardiola, yang terkenal dengan filosofi menyerang, justru menurunkan timnya dengan strategi super defensif ala Jose Mourinho.
Six goals in five @premierleague appearances for @ErlingHaaland 🤯 pic.twitter.com/W5CmD2GujW
— Manchester City (@ManCity) September 21, 2025
Beberapa fakta menarik dari strategi ini:
- City hanya menguasai 32% bola, rekor terendah Guardiola di liga sepanjang kariernya (601 pertandingan).
- Mereka hanya mencatat 8 sentuhan di kotak penalti lawan, juga yang terendah di Premier League sejak Pep melatih.
- Formasi berubah menjadi lima bek di 20 menit terakhir untuk mempertahankan keunggulan.
Belum ada komentar